Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Metro adalah bagian dari Pascasarjana yang menjalankan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bawah naungan amal usaha Muhammadiyah. Program ini berfokus pada pembentukan konselor profesional yang mampu mengembangkan karakter siswa secara menyeluruh. Salah satu pilar penting dalam pendidikan karakter adalah program bimbingan dan konseling (BK) yang dirancang secara sistematis dan berbasis nilai-...

Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Metro adalah bagian dari Pascasarjana yang menjalankan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bawah naungan amal usaha Muhammadiyah. Program ini berfokus pada pembentukan konselor profesional yang mampu mengembangkan karakter siswa secara menyeluruh. Salah satu pilar penting dalam pendidikan karakter adalah program bimbingan dan konseling (BK) yang dirancang secara sistematis dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap program-program BK untuk pengembangan karakter siswa yang aplikatif dan berdampak nyata.


Mengapa Pengembangan Karakter Penting di Sekolah?

Karakter adalah pondasi utama pembentukan kepribadian yang kuat, etis, dan bertanggung jawab. Tanpa karakter yang baik, kecerdasan intelektual akan kehilangan arah dan makna. Tantangan zaman modern seperti krisis moral, penyalahgunaan teknologi, dan konflik sosial menjadikan penguatan karakter sebagai kebutuhan mendesak.


Nilai-Nilai Karakter yang Dapat Dikembangkan melalui BK

  1. Tanggung jawab

  2. Kejujuran

  3. Disiplin

  4. Empati dan toleransi

  5. Kerja sama

  6. Percaya diri

  7. Kepedulian sosial

  8. Keberanian mengambil keputusan


Program BK Strategis untuk Pengembangan Karakter Siswa

1. Program Bimbingan Kelompok Bertema Karakter

Kegiatan ini melibatkan siswa dalam diskusi kelompok tentang nilai-nilai karakter melalui metode interaktif.

  • Contoh Tema: "Kejujuran Membentuk Masa Depan", "Berani Berkata Tidak pada Perundungan"

  • Metode: Simulasi, bermain peran, studi kasus

  • Tujuan: Menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya karakter positif dalam kehidupan sehari-hari


2. Program Konseling Individual Karakter

Konselor mendampingi siswa yang mengalami krisis identitas atau masalah moral.

  • Fokus: Memahami nilai hidup, memperbaiki sikap negatif, merancang perilaku baru

  • Metode: Konseling reflektif, teknik afirmasi, dialog nilai

  • Hasil: Perubahan perilaku yang didasari kesadaran diri, bukan karena paksaan


3. Kelas Inspiratif dan Motivasi

Program ini mengundang tokoh inspiratif (guru, alumni, tokoh masyarakat) untuk berbagi pengalaman hidup dan nilai-nilai karakter.

  • Bentuk: Talk show, forum diskusi, ceramah motivasional

  • Dampak: Meningkatkan semangat hidup dan menjadikan nilai-nilai karakter lebih nyata dan kontekstual


4. Projek Layanan Masyarakat (Service Learning)

Menggabungkan kegiatan sosial dengan pembelajaran karakter melalui aksi nyata.

  • Contoh: Bakti sosial, bersih lingkungan, penggalangan dana

  • Karakter yang dikembangkan: Kepedulian, kerja sama, kepemimpinan, empati


5. Program “Sahabat Karakter” (Peer Character Counselor)

Siswa dilatih untuk menjadi agen perubahan di kalangan teman sebaya.

  • Peran mereka: Menyebarkan nilai positif, membantu teman yang berperilaku menyimpang, menjadi teladan

  • Pendekatan: Konseling sebaya dan mentoring


6. Kolaborasi BK dengan Guru dan Orang Tua

Pengembangan karakter akan optimal jika seluruh elemen pendidikan terlibat aktif.

  • Kegiatan:

    • Rapat koordinasi nilai karakter

    • Workshop pendidikan karakter bagi guru dan orang tua

    • Buku komunikasi rumah–sekolah


Integrasi Nilai Islami dalam Program Karakter

Sebagai bagian dari institusi Muhammadiyah, semua program karakter diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman seperti:

  • Ikhlas dalam berbuat baik

  • Tawakal dalam menghadapi ujian

  • Sabar dan syukur sebagai fondasi sikap positif

  • Amanah dan adab dalam berinteraksi


Peran Magister BK UM Metro dalam Pengembangan Program Karakter

Program Magister BK UM Metro membekali mahasiswanya dengan:

  • Mata kuliah Psikologi Perkembangan dan Etika Profesi

  • Praktikum layanan bimbingan berbasis karakter

  • Riset tindakan sekolah berbasis karakter

  • Pelatihan perancangan modul karakter siswa berbasis kurikulum merdeka dan nilai keislaman


Kesimpulan

Pengembangan karakter siswa bukan tugas tunggal guru agama atau wali kelas, tetapi tanggung jawab seluruh elemen sekolah, terutama konselor. Melalui program BK yang terstruktur, kreatif, dan kontekstual, siswa bisa belajar mengenal diri, menumbuhkan nilai-nilai luhur, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan dukungan dari lembaga profesional seperti Magister BK Universitas Muhammadiyah Metro, konselor masa kini dapat menjadi pilar utama dalam mencetak generasi muda yang cerdas secara intelektual dan mulia secara moral.


FAQ: Program BK untuk Pengembangan Karakter

1. Apa saja program BK yang paling efektif untuk membentuk karakter siswa?
Program bimbingan kelompok, konseling individu, proyek sosial, dan peer counselor terbukti efektif.

2. Apakah pengembangan karakter bisa diukur hasilnya?
Ya. Melalui observasi perilaku, jurnal refleksi siswa, dan asesmen sikap sosial.

3. Bagaimana cara melibatkan guru lain dalam program karakter?
Melalui pelatihan lintas profesi dan integrasi nilai karakter dalam mata pelajaran.

4. Apakah konselor harus memiliki pelatihan khusus dalam pendidikan karakter?
Idealnya, ya. Konselor perlu pemahaman teori, pendekatan praktik, dan kemampuan fasilitasi nilai.

5. Apa peran siswa dalam program pengembangan karakter?
Siswa bisa menjadi agen perubahan sebagai mentor sebaya, fasilitator kegiatan, dan pelaksana projek sosial.

6. Bagaimana pendekatan Magister BK UM Metro dalam pendidikan karakter?
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam, praktik langsung di sekolah, serta pendekatan psikologis yang berbasis empati dan pembentukan hati nurani.